Powered By Blogger

Wednesday 18 April 2012

Tips Memilih Sahabat


"Seseorang berada di atas agama kawannya."
Demikian pesan Nabi kita. 
Kenapa ya? 
Kita sangat terkesan dengan cara hidup siapa yang menjadi pendamping kita.Kita selalu cuba untuk memenuhi kepuasannya agar diri kita diterima sebagai kawannya.             
 Maka, Carilah kawan baik yang cara hidupnya selari dengan petunjuk al-Quran dan al-Sunnah.Carilah kawan baik yang kepuasan hidupnya diletakkan dengan memuaskan kehendak Allah.              
Nak cari di mana?Hmm, memang susah nak cari. Mudahnya, kita jadilah kawan yang terbaik untuk siapa sahaja yang hadir sebagai 'kawan' dalam hidup kita.Sayangi mereka. Tunjukkan mereka contoh terbaik. Disebabkan mereka 'istimewa'lah, Allah jumpakan kita dengan mereka. Jom, hargai kawan-kawan di sekeliling kita hari ini juga.     
Bagaimana menghargai?Oh! Anda jauh lebih kreatif daripada saya. Jika tiada kreativiti, mintalah idea daripada Allah yang Maha Kreatif, sumber inovasi kita semua. Serulah nama-nama-Nya yang kreatif, Ya Kholiq, Ya Musowwir, Ya Badi'.
Terasa kreativiti-Nya sangat dekat, kan?             

 Kalau kawan tu tak beragama, macam mana?Berkawanlah dengan sesiapa sahaja. Namun untuk mengangkat seseorang sebagai 'kawan baik', perhatikanlah sungguh-sungguh agamanya.              
Apa kata ulama yang kita sayangi?
Di dalam kitab Hidayatul Salikin, Imam Ghazali ada menyatakan: "Hendaklah kita memilih sahabat dengan 5 syarat." 
Syarat-syaratnya ialah:
1.      Orang yang berakal: Berkawan dengan orang yang jahil akan menimbulkan persengketaan.
2.      Baik dari segi peribadi dan akhlaknya: Elakkan bersahabat dengan orang yang jahat dan buruk perangainya kerana ianya akan mempengaruhi kita.
3.      Orang yang soleh: Jangan berkawan dengan orang yang fasik kerana ianya akan sentiasa mengekalkan dosa yang besar dan kecil.
4.      Jangan berkawan dengan orang yang sangat kasih pada dunia: Kasih pada dunia di sini bermaksud sesuatu perkara yang bertentangan dengan suruhan Allah. Jika berkawan dengan orang yang sebegini, dia akan terikut-ikut dengan tabiat rakannya.
5.      Orang yang benar perkataannya: Janganlah suka berkawan dengan orang yang suka berdusta. Orang yang suka berdusta itu tidak dapat dipercayai agama dan dunianya. Demikian itu akan membawa kepada kebinasaan dunia.

Wanita Tercantik


♥ Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh♥
Sahabatku serta adik-adikku..
Kepada calon- calon bidadari penghuni syurga,Wahai calon- calon istri sholehah kebanggaan Islam,
Wahai kaum hawa yang didadanya telah tertanam bunga bunga iman....Mari sejenak menyelami samudera hikmah dan kebijaksanaan... meneguk sejuknya untaian nasehat-nasehat yang akan menghilangkan dahaga iman. Semoga dengan sedikit nasehat ini, bagai terasa ditengah ganasnya gurun pasir kehidupan... yang bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah, serta lisan-lisan yang jujur...
~♥♥♥~
Allah berfirman:
"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh kerananya mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Qs. Al-Ahzab: 59).
Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata:
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: "Ada dua golongan ahli neraka yang tidak pernah aku lihat sebelumnya; sekelompok orang yang memegang cambuk seperti ekor sapi yang dipakai untuk mencambuk manusia, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi hakikatnya telanjang, mereka berjalan melenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak bisa mencium aromanya. Sesungguhnya aroma jannah tercium dari jarak sekian dan sekian." (HR. Muslim)
"Dan hendaklah kamu tetap berada di rumahmu, dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti model berhias dan bertingkah lakunya orang-orang jahiliyah dahulu (tabarruj model jahiliyah)." (Qs. Al-Ahzab: 33)
Allah 'Azza wa Jalla berfirman: "Dan tidaklah patut bagi mukmin dan tidak (pula) bagi mukminah, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, kemudian mereka mempunyai pilihan (yang lain) tentang urusan mereka, dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya. Maka sungguhlah dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata." (Qs. Al-Ahzab: 36)
"... dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya," (Qs. An-Nuur: 31)
Saudariku...
Wanita muslimah laksana bunga yang menawan, wanita muslimah yang sholehah bagaikan sebuah perhiasan yang tiada ternilai harganya. Begitu indah, begitu berkilau dan menyejukkan setiap mata yang memandang...
Teramat banyak yang ingin meraih bunga tersebut... Namun tentunya... tak sembarang orang berhak meraihnya... menghirup sarinya... hanya yang dia yang benar-benar terpilihlah... yang dapat memetiknya... meraih pesonanya...
Wanita muslimah adalah ibarat permata yang sangat berharga. Dan islam menyuruh memperlakukan wanita sepeti permata yang sangat berharga. Yaitu permata yang tidak boleh disentuh oleh siapapun selain pemiliknya. Seandainya permata-permata itu berpindah tangan, niscaya ia akan kehilangan nilainya.
♥♥ Saudariku...
Muslimah Sejati, adalah mereka yang pandangan matanya selalu menunduk dan mampu menundukan mata-mata lelaki yang mencoba menaklukannya.
♥♥ Saudariku...
Tidak semua wanita berjilbab itu sholehah, tapi wanita sholehah itu pasti berjilbab. Jika hidup ini pilihan pilihan, kenapa hanya sedikit wanita yang memilih untuk menjadi wanita sholehah yang hidupnya dikagumi dunia dan di nanti syurga? Jika Allah Ta'ala menjadikan Islam itu mudah. Bukan berarti hal Wajib boleh menjadi Sunnah. Dan jika, Berjilbab itu wajib. Bukan berarti wanita boleh sesuka hatinya pamer aurat dan mengatakan aku belum siap. Wajib tetap harus dilaksanakan dan dosa tetap ditulis. Dan ini Ketetapan Allah.
♥♥ Saudariku...
Tidaklah sama antara wanita mukminah dan wanita kafir. Wanita mukminah adalah perempuan yang beriman, dermawan, berpuasa, memakai hijab. Takut pada Tuhannya, ramah terhadap tetangganya, taat pada suaminya dan sayang pada anak-anaknya. Dia mendapatkan pahala yang besar, ketentraman, dan keridaan-Nya. Sedangkan perempuan kafir, suka memamerkan kecantikannya, jahiliyah, naïf, suka memamerkan pakaiannya bagai barang dagangan, komoditi murahan yang dijajakan di banyak tempat, tidak bernilai sama sekali, tanpa kehormatan, tanpa kemuliaan dan kehilangan keserian.
♥♥ Wahai Saudariku... Agar engkau menjadi wanita terelok di dunia
Engkau dengan segala yang engkau miliki lebih baik dari jutaan wanita lain. Dengan Kecantikanmu, engkau lebih elok daripada matahari. Dengan akhlakmu, engkau lebih wangi daripada harum minyak kesturi. Dengan rendah hatimu, engkau lebih tinggi daripada rembulan. Dan dengan kelembutanmu, engkau lebih halus daripada rintik hujan. Maka jagalah kecantikanmu dengan keimanan, kerelaanmu dengan puas diri, dan harga dirimu dengan jilbab. Hingga engkau menjadi wanita terelok di dunia.
Ketahuilah bahwa perhiasanmu bukanlah emas atau perak, tetapi dua rakaat menjelang subuh, dahagamu ditengah hari yang panas kerana puasa, dermamu yang tersembunyi yang hanya diketahui oleh Allah, air mata taubat dan sujudmu dikeheningan malam. Emasmu adalah agamamu, perhiasanmu adalah budi pekertimu, dan hartamu adalah sopan santunmu. Pakailah pakaian takwa, niscaya engkau akan menjadi wanita tercantik didunia.

♥♥ Saudariku... Jadilah engkau seperti kupu-kupu
Jadilah engkau seperti kupu-kupu, ringan perawakan, indah dipandang, sedikit bergantung kepada yang lain, terbang dari satu bunga ke bunga lain, dari satu taman ke taman lain. Lihatlah... dia tidak mengeluh atas hidupnya yang sebentar, tapi dalam hidupnya yang begitu singkat dia telah menebarkan keindahan dan membuat orang yang melihatnya senang. Atau jadilah engkau seperti lebah yang selalu makan sesuatu yang baik dan menghasilkan yang baik pula, jika ia hinggap diatas tangkai tidak mematahkan, menyentuh nektar tapi tidak merosaknya, mengeluarkan madu, terbang dengan rasa cinta dan hinggap dengan tali kasih. Itulah ibarat wanita yang lembut, perempuan sejati, yang kehadiran dan kedatangannya membawa keindahan dan sejuta manfaat, tidak ada yang tersakiti orang lain melalui perbuatan maupun lisannya.
♥♥ Saudariku...
Semoga engkau menjadi permata yang berkilauan. Yang tidak mudah disentuh kecuali oleh yang berhak. Yang menyadari kemuliannya. Yang menundukkan pandangannya, memelihara auratnya. Yang teguh menjaga kehormatan dan kesuciannya.
♥♥ Saudariku... Kerana...
Ibnul Qayyim dalam bukunya 'Taman orang-orang jatuh cinta & memendam rindu' menulis bahwa
"Allah menjadikan penyebab kesenangan adalah keberadaan istri." Andaikata penyebab tumbuhnya cinta adalah rupa yang elok, tentunya (wanita) yang tidak memiliki keelokan tidak akan dianggap baik sama sekali. Kadangkala kita mendapatkan orang yang lebih elok rupanya memilih pasangan yang lebih buruk rupanya, padahal dia juga mengakui nilai keelokan (wanita) yang lain. Meski begitu, tidak ada keburukan apa-apa dalam hatinya. Kerana kejernihan akhlaq merupakan sesuatu yang paling disukai manusia, dengan begitu kita tahu bahwa inilah yang paling penting dari segalanya. Memang boleh saja cinta tubuh kerana sebab-sebab tertentu. Tetapi cinta itu akan cepat lenyap, dengan lenyapnya sebab.'
Kalau bahasa ringkasnya, 'kecantikan wajah terletak di hati seseorang. Jauh lebih penting dari kecantikan wajah adalah kesejukan wajah Anda ketika suami memandang.'
Dalam sebuah hadits Rasullullah mengatakan... nikahilah seorang wanita kerana agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang sholehah meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama."
Wanita yang (akhlaknya) buruk adalah untuk laki-laki yang (akhlaknya) buruk, dan laki-laki yang (akhlaknya) buruk untuk wanita yang (akhlaknya) buruk pula. Wanita yang baik-baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik-baik untuk wanita yang baik-baik pula. (Qs. An-Nur: 26).
Wahai saudariku muslimah, wanita adalah kunci kebaikan suatu umat. Wanita bagaikan batu bata, ia adalah pembangun generasi manusia. Maka jika kaum wanita baik, maka baiklah suatu generasi. Namun sebaliknya, jika kaum wanita itu rusak, maka akan rosak pulalah generasi tersebut.
Maka, engkaulah wahai saudariku... engkaulah pemikul amanah pembangun generasi umat ini. Jadilah engkau wanita muslimah yang sejati, wanita yang senantiasa menjaga kehormatannya. Yang menjunjung tinggi hak Rabb-nya. Yang setia menjalankan sunnah Rasul-Nya.
♥♥ Saudariku... Wanita sholehah adalah Bidadari Dunia
Allah telah dengan begitu Indahnya mengibaratkan, bahwa salah satu ciri bidadari adalah tidak pernah disentuh, kesuciannya terjaga dan sopan.
Wanita sholehah bukan hanya mereka yang berwajah cantik namun juga wanita yang kecantikannya terpancar dari aura hatinya, matanya terjaga dari hal-hal yang diharamkan syari'at, pandangannya menyejukan mata sang suami, tidak pernah membantah suami yang menuntunnya menapaki jejak-jejak Assunnah dan patuh terhadap Al-Qur'an. Menjadi penyuntik semangat dikala suami kalah dan lelah.
Berdiri tegak mendampingi suami dalam masa masa sulit, berada disisinya disetiap suasana. Menjadi penghibur dikala gelisah, dan menjadi alarm dikala lelapnya fajar membuai, mengingatkan suami tercinta dengan percikan air wudhu di wajahnya. Sungguh Kebahagiaan Memiliki wanita sholehah,,, hingga manusia menggambarkannya sebagai bidadari.

11 Orang yang Mendapat Doa Malaikat



‎11 ORANG YANG MENDAPAT DOA MALAIKAT :

*************************************************************
*************************************************************

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu solat.

3. Orang yang berada di saf depan solat berjemaah.

4. Orang yang menyambung saf pada solat berjemaah (tidak membiarkan kekosongan di dalam saf).

5, Kalangan malaikat mengucapkan ‘amin’ ketika seorang imam selesai membaca al-Fatihah.

6. Orang yang duduk di tempat solatnya selepas melakukan solat.

7. Orang yang melakukan solat Subuh dan Asar secara berjemaah.

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa pengetahuan orang yang didoakan.

9. Orang yang membelanjakan harta (infak).

10. Orang yang sedang makan sahur.

11. Orang yang sedang menjenguk (melawat) orang sakit.

IF YOU CARE, DON'T FORGET TO SHARE...

Wednesday 11 April 2012

AURAT


Ah.
Keluh aku luah.
Runsing benak minda.
Memikir hal seorang wanita.
Bilang orang dia jelita.
Digilai berjuta jejaka.
Sungguh.
Bukan dusta.
Matanya menyinar bak permata.
Bibirnya mekar semerah saga.
Hidungnya mancung.
Lesung pipit di pipi.
Bagai menakung selaut mimpi.
Tapi sayang.
Sejuta kali sayang.
Rambutnya lepas bebas.
Compang kebayanya dibuka luas.
Selangkah dia mara.
Terlihat gebu betis.
Terkopak seribu pasang mata.
Pasti goyah iman di dada.
Sayang.
Sejuta kali sayang.
Budi bahasanya indah bila bicara.
Tutur suaranya lemah dengan si tua.
Mendengar perihal agama.
Tekun dipasang telinga.
Melihat insan kebulur.
Pantas tangan dihulur.

Ah.
Keluh kesah aku luah.
Memikir hal seorang wanita.
Wahai wanita.
Kiranya luah ini kau baca.
Ini pesanku untukmu.
Kiranya dedahmu untuk ditayang.
Mahu ada mata memandang.
Janganlah.
Kerana aku juga lelaki.
Aku mengerti apa yang mereka perhati.
Terkadang bukan cinta yang mereka cari.
Sekadar nafsu selubung diri.
Kiranya dedahmu untuk dipuja.
Sesama teman dirimu dijaja.
Ingatlah.
Yang mencatat baik buruk bukan teman mu.
Tapi malaikat yang setia di sisi.
Mengarang amal di dalam buku.
Namun aku percaya.
Jauh di sudut hati.
Kau mahu berubah.
Hematmu kira suatu hari.
Kau pasti beroleh hidayah.
Tapi sayang.
Tiada kita tahu si ajal menjelma.
Entah esok entah lusa.
Atau nanti.
Kita pergi tiba-tiba.
Aku mengerti.
Kau bimbang ditempelak.
Khuatir menerima suara hina.
Tapi persetan semuanya.
Kerna di hujung titis hujan.
Pasti pelangi benderang semula.
Kira kau malu.
Sudi aku jadi temanmu.
Menepis segala sinis.
Menangkis semua egois.
Kira kau tiada mampu.
Nah.
Sudi aku kongsi hasil titik peluhku.
Belilah mana kau mahu.
Asal lengkap isi syariatnya.
Asal penuh syarat litupnya.
Wanita.
Bukan balas cinta yang aku pinta.
Bukan kasih sayang yang aku bayang.
Tapi kau permaisuri.
Aku sang raja.
jJatuh bangun takhta ku keranamu.
Pecah sunyi adam juga kerana kamu.
Maka tiada salah.
Kiranya kita bangun bersama.
Jatuh bersama.

Ah.
Keluh kesah aku lagi.
Tidak mahu kerana seutas rambut.
Segunung azab seksa menanti.
Wanita.
Percayalah.
Bagi aku kau tetap jelita.
Bukan dek ayu matamu.
Bukan dek manis raut senyummu.
Tapi jelita kau terpancar dari dalam jiwa.
Di balik tirai aurat.
Mendukung patuh Maha Pencipta.
Perlahanlah.
Kerna sejuta derap lari itu.
Mulanya dari langkah yang satu.

HATI


Ya Rabbi, Ya Rahman, Ya Rahim.
Inikah yang dikatakan ujian-Mu??
Inikah yang dibilang musibah-Mu??
Inikah yang dipanggil umat Nabi Muhammad saw?
Inikah yang digelar umat yang paling mulia?
Layakkah engkau menerima gelaran itu?
Layakkah?? Patutkah??
Engkau sepatutnya malu!!
Pernahkah engkau merenung semula
sikap engkau?
akhlak engkau?
perbuatan engkau?
fikiran engkau?
Tidakkah engkau malu dengan-Nya?
Kerana engkau, engkau yang mengaku sebagai umat Nabi
Telah menjatuhkan maruah umat akhir zaman!
Tidakkah engkau malu terhadap Nabi?
Bukankah syafaat dari baginda yang engkau mahukan?
Beginikah caranya?
Belum tentu lagi baginda akan mengaku
Engkau sebagai umatnya..
Apatah lagi kerana engkau telah
Mensia-siakan perjuangannya.
Sepertinya engkau
Tidak punya sekelumit pun rasa CINTA terhadap Baginda
Sedangkan Allah mengasihinya..
Apakah engkau tidak mempunyai akal fikiran?
Sanggup engkau membiarkan orang Islam ditindas
Tega kali engkau menyorokkan kebenaran
"Dan janganlah kamu campur adukkan yang benar itu dengan yang salah, dan kamu sembunyikan yang benar itu pula padahal kamu semua mengetahuinya"
[2:42]
Sanggup engkau bersubahat dengan golongan munafik
dengan perbuatanmu itu,
tiada bezanya engaku dengan mereka
Dalam hati mereka (golongan yang munafik itu) terdapat penyakit (syak dan hasad dengki), maka Allah tambahkan lagi penyakit itu kepada mereka; dan mereka pula akan beroleh azab seksa yang tidak terperi sakitnya, dengan sebab mereka berdusta (dan mendustakan kebenaran).
[2:10]
Sampai hati engkau membiarkan mereka yang berada dalam kekufuran??
Ya Allah!!
Bukakanlah pintu hati kami
Bukakanlah mata hati kami
Sedarkanlah kami dari mimpi-mimpi dan angan-angan kami
Sesungguhnya angan-angan itu datangnya dari musuh kami

Sedarkanlah kami,
Bahawa selama ini kami telah diperdayakan oleh musuh Islam yang menyimpan dendam kesumat
Bahawa selama ini mereka ingin melalaikan kami
dengan senjata utama mereka iaitu;
HEDONISME dan HEGEMORI
Kita telah dikurniakan nikmat sebagai umat akhir zaman. Besar tanggungjawab dan cabaran. Besar lagi nikmatnya. InsyaAllah.. Jangan kita sesekali mensia-siakan nikmat menjadi umat akhir zaman yang diberi oleh Allah SWT.
Umar bin Khatthab pernah berkisah. Saya bersama Rasulullah SAW sedang duduk-duduk. Rasul SAW bertanya kepada para sahabat, "Katakan kepadaku, siapakah makhluk Allah yang paling besar imannya?" Para sahabat menjawab, "Para malaikat, wahai Rasul". Nabi SAW bersabda, "Tentu mereka demikian. Dan mereka berhak seperti itu. Tidak ada yang bisa menghalangi itu, karena Allah SWT telah memberikan mereka tempat".
Para sahabat menjawab lagi, "Para Nabi yang diberi kemuliaan oleh Allah SWT, wahai Rasul".
Rasulullah SAW bersabda, "Tentu mereka demikian. Dan mereka berhak seperti itu. Tidak ada yang bisa menghalangi itu, karena Allah SWT telah memberikan mereka tempat".
"Wahai Rasul, para syuhada yang ikut bersyahid bersama para Nabi," jawab mereka kembali. Rasul bersabda, "Tentu mereka demikian. Dan mereka berhak seperti itu. Tidak ada yang bisa menghalangi itu, karena Allah SWT telah memberikan mereka tempat".
"Lalu siapa, wahai Rasul?," tanya para sahabat.
Lalu Nabi SAW bersabda, "Kaum yang hidup sesudahku. Mereka beriman kepadaku, dan mereka tidak pernah melihatku, mereka membenarkanku, dan mereka tidak pernah bertemu dengan aku. Mereka menemukan kertas yang menggantung, lalu mereka mengamalkan apa yang ada pada kertas itu.

Maka, mereka-mereka itulah yang orang-orang yang paling utama di antara orang-orang yang beriman". Subhanallah!

Suami Hebat, Suami Penyabar


RASULULLAH MENCONTOHKAN SIFAT SABAR TERHADAP KARENAH ISTERI
Di dalam buku Purnama Madinah karya Ibn Saad, Bandung , Mizan 1997, muka surat 173, ada tercatat sebuah hadis yang berbunyi, Umar pernah berkata, "Ya Rasul, mahukah engkau mendengar aduan saya? Kami kaum Quraisy biasa menguasai isteri kami.
Kemudian kami pindah ke sebuah masyarakat (Madinah) di mana lelaki tunduk diam pada isteri mereka. Kemudian kaum perempuan kami meniru perilaku perempuan Ansar ini.
Suatu hari saya menegur isteri saya dan dia menjawab balas. Saya tidak menyukai perilaku seperti itu. Dan dia berkata, 'Apakah kanda tidak menyukai dinda menjawab? Demi Allah, para isteri Rasullullah menjawab balas baginda.
Sebahagian mereka mendiamkan baginda sepanjang hari sampai malam.' Saya (Umar) lalu berkata, 'Dia rugi. Apakah dia merasa aman dari kemurkaan Allah kerana kemarahan Rasulnya sehingga dia mendapat hukuman?'" Nabi tersenyum dan tidak menjawab aduan daripada Sayidina Umar itu. (Hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim).
Rasulullah SAW tidak mengiyakan ataupun menidakkan perkataan Umar. Isteri juga mempunyai suara dan pendapat yang harus didengari suami. (Cuma perbincangannya haruslah dengan hikmah). Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, "Dari hadis tersebut dapat diambil pelajaran bahawa terlalu keras terhadap isteri bukanlah sikap yang terpuji. Sebab, Rasulullah SAW sendiri meniru sikap orang  Ansar dalam memperlakukan wanita mereka dan meninggalkan sikap kaum baginda  sendiri."
UMAR MENCONTOHI KESABARAN RASULULLAH TERHADAP LETERAN ISTERI
Seorang lelaki datang ke rumah Umar bagi mengadu perihal isterinya yang suka berleter. Tatkala sampai, dia mendengar Umar sedang dileteri isterinya. Umar tidak menjawab sepatah pun. Lelaki itu beredar sambil berkata,"Kalau beginilah keadaan Umar, seorang Amirul Mukminin yang selalu keras dan tegas, maka bagaimana pula dengan aku?"

Selepas itu Umar keluar dari rumahnya lalu terlihat lelaki tadi beredar. Umar memanggilnya dan bertanya tujuan kedatangannya. Lelaki itu berkata,
"Wahai Amirul mukminin,tujuan kedatanganku adalah untuk mengadu berkenaan perangai buruk isteriku yang suka berleter. Tadi aku baru sahaja mendengar isterimu juga begitu. Lalu aku berkata kepada diriku, kalau begini keadaan Amirulmukminin dengan isterinya, maka bagaimana dengan aku?"
Umarpun berkata kepadanya,"Wahai saudaraku! Sesungguhnya aku bersabar mendengar leterannya kerana dia mempunyai hak ke atasku. Sesungguhnya dia memasak makanan untukku, mengadun roti untukku, membasuh pakaianku dan menyusui anakku, padahal semua itu tidak diwajibkan ke atasnya. Dia juga menenangkan hatiku daripada melakukan perbuatan yang haram (zina). Sebab itulah aku bersabar dengan kerenahnya.
Lelaki itu menjawab,"Wahai Amirul mukminin, demikian jugalah isteriku."
Umar berkata,
"Maka bersabarlah wahai saudaraku. Sesungguhnya kerenahnya tidak lama. Hanya seketika sahaja."
Rasulullah SAW sendiri telah mengingatkan,
"Janganlah seseorang yang beriman (lelaki) membenci seorang (isterinya yang) beriman (perempuan), kerana walaupun ada satu perangainya yang lelaki itu tidak suka, tetapi (tentu) ada lain perangainya yang dia suka."(Riwayat Muslim dan Ahmad).